Kasus
Hujan
dengan intensitas tinggi mengakibatkan meluapnya Krueng Samalangga sehingga
banjir setinggi satu meter,melanda hampir semua kecamatan di Kabupaten Bireuen.
Pada 9-11 Februari 2016, tercatat 239 desa di 17 kecamatan yang terlanda
banjir. Total 24.305 KK/124.293 Jiwa terdampak, sebanyak 817 rumah rusak di
Kecamatan Matangkuli, 285 unit rumah terendam di Kecamatan Tanah Luas dan 68
unit rumah terendam di Kecamatan Paya Bakong.
Kabupaten Pidie pada tanggal 30 Januari 2016, dengan total pengungsi 6.051 jiwa 1.493 KK. Di Kabupaten Pidie banjir menelan dua korban meninggal dunia yakni Gufron Aziz (5), warga Desa Bluek Ulei Birah,Kecamatan Indra Jaya dan Ratnawati (13), warga Desa Mee, Kecamatan Batee.
Kabupaten Pidie pada tanggal 30 Januari 2016, dengan total pengungsi 6.051 jiwa 1.493 KK. Di Kabupaten Pidie banjir menelan dua korban meninggal dunia yakni Gufron Aziz (5), warga Desa Bluek Ulei Birah,Kecamatan Indra Jaya dan Ratnawati (13), warga Desa Mee, Kecamatan Batee.
Penanganan
Saat Banjir
- Evakuasi keluarga ke tempat yang lebih tinggi
- Matikan peralatan listrik/ sumber listrik
- Amankan barang-barang berharga dan dokumen penting ke tempat yang aman.
- Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum
- Terlibat dalam pendistribusian bantuan.
- Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan.
- Menggunakan air bersih dengan efisien.
Sesudah Banjir
v
Membersihkan tempat
tinggal dan lingkungan rumah.
v
Melakukan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
v
Terlibat dalam
kaporitisasi sumur.
v
Terlibat dalam
perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah (SPAL)
v
Untuk menanggulangi
penyakit Diare, Prof. Tjandra menyarankan agar masyarakat tetap waspada dengan
membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan dan setelah buang air
besar; merebus air minum hingga mendidih; menjaga kebersihan lingkungan,
hindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal; dan segera hubungi petugas
kesehatan terdekat bila ada gejala Diare.
v
Selain Diare,
penyakit Demam Berdarah juga menjadi salah satu penyakit yang patut diwaspadai
pada saat musim hujan, karena akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk
Aedes Aegypti. Sering kali pada musim hujan akan banyak genangan air dan sampah
yang dapat memicu berkembang biaknya nyamuk tersebut.
v
Untuk itu diharapkan
masyarakat agar berpartisipasi secara aktif melalui gerakan 3 M yaitu,
mengubur kaleng-kaleng bekas; menguras tempat penampungan air secara teratur
dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat. Masyarakat juga dianjurkan
untuk segera membawa keluarganya ke sarana kesehatan apabila ada anggota
keluargannya yang sakit dengan gejala panas tinggi yang tidak jelas
sebabnya, disertai adanya tanda-tanda perdarahan.
v
Penyakit ketiga yang
menjadi catatan untuk diwaspadai masyarakat adalah Leptospirosis. Penyakit ini
termasuk salah satu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri leptospira
dan ditularkan melalui hewan.
v
Di Indonesia hewan
yang dapat menularkan penyakit tersebut adalah tikus, melalui kotoran air
kencingnya. Seseorang yang ada luka, kemudian bermain/terendam air banjir yang
sudah tercampur dengan kotoran/kencing tikus yang mengandung bakteri
lepstopira, maka orang tersebut potensi terinfeksi dan akan jatuh sakit.
v
Langka-langkah untuk
mengantisipasi penyakit Leptospirosis adalah dengan menjaga kebersihan
lingkungan sekitar dan hindari bermain air pada saat banjir, terutama pada saat
luka; Gunakan pelindung misalnya sepatu bila ke daerah banjir; dan Segera
berobat ke sarana kesehatan apabila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit
kepala disertai menggigil.
v
Keempat adalah
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang disebabkan oleh bakteri, virus dan
berbagai mikroba lainnya. Gejala utama dari penyakit tersebut dapat berupa
batuk, demam, dapat disertai sesak napas, nyeri dada.
v
Penangganan penyakit
ini dilakukan dengan cara, istirahat; pengobatan simtomatis sesuai gejala;
meningkatkan daya tahan tubuh; menutup mulut ketika batuk dan tidak meludah
sembarangan agar orang di sekitar tidak tertular oleh penyakit tersebut. Salah
satu tempat yang dapat menimbulkan terjangkitnya penyakit ISPA adalah
pengungsian, karena disana berkumpulnya banyak orang.
v
Pada musim banjir
yang menjadi masalah kesehatan lainnya adalah penyakit kulit, berupa infeksi
atau alergi, karena kebersihan yang tidak terjaga dengan baik. Seperti pada
ISPA, tempat berkumpulnya orang khususnya di pengungsian juga berperan dalam
penularan infeksi kulit.
v
Penyakit yang perlu
diwaspadai masyarakat, yaitu penyakit saluran cerna seperti demam tifoid.
Faktor kebersihan makanan memegang peranan penting dalam terjangkitnya penyakit
tersebut. Selain itu dapat terjadi perburukan penyakit kronik yang memang sudah
diderita, karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan
yang menimbulkan banjir.
v
Selain mengungkapkan
7 penyakit yang harus diwaspadai pada musim hujan ini, Prof. Tjandra
mengingatkan kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS), makan yang baik dan bersih, istirahat yang cukup dan
senantiasa melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Adapun 5 titik kritis CTPS
yang harus diperhatikan adalah, sebelum makan; sebelum mengolah makanan;
setelah buang air besar (BAB); setelah menceboki anak dan setelah memegang
benda di lingkungan yang kotor dan hewan.
v
Pada saat bencana
kesehatan paling penting dan dibutuhkan oleh seluruh korban, oleh karena itu
lembaga kesehatan mengupayakan mengadakan pemeriksaan kesehatan buat masyarakat
bahkan masyarakat Indonesia. Yang meliputi :
v
a)Pemeriksaan
kesehatan
v
b) Pemberian obat-obatan
v
c) Penyuluhan
v
d) Pemberian makanan yang baik tuk dikosumsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar