SATUAN ACARA
PENYULUHAN
(SAP)
Hari/tanggal : Kamis, 23 Maret 2016
Jam/waktu : 08.00 WIB
Pokok Bahasan : Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Sub Bahasan :
Mengenali tanda dan gejala serta upaya pencegahan dan pengobatan
ISPA
Sasaran : Masyarakat di Desa Weton Wetan
Kecamatan Puring
Penyuluh : Kelompok 3
Tempat : Desa Weton Wetan Kecamatan Puring
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah
mengikuti penyuluhan ini, diharapkan masyarakat mengetahui dan memahami kondisi
lingkungan polusi yang tercemar agar tidak terserang ISPA, dan bisa mencegah
dari penyakit tersebut dengan upaya kuratif dan preventif agar masyarakat sehat
sejahtera.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah
mengikuti penyuluhan masyarakat dapat :
1.
Mampu menyebutkan pengertian dari
infeksi saluran pernapasan akut.
2.
Mengetahui dan memahami penyebab
dari infeksi saluran pernapasan akut.
3.
Mengetahui dan memahami tanda dan
gejala dari seseorang yang terinfeksi saluran pernapasannya akut dan dapat menyebutkan upaya pencegahan
dari infeksi saluran pernapasan akut.
4.
Mengetahui kegunaan dari masker
dan cara serta waktu menggunakannya.
C. Garis-Garis Besar Materi
1.
Pengertian Infeksi Saluran Pernapasan Akut .
2.
Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
3.
Tanda dan Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
4.
Upaya Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
5.
Penatalaksanaan ISPA.
D. Kegiatan
Belajar Mengajar
1. Metode
a. Ceramah
b.
Tanya jawab
2. Media dan Alat
Peraga
Leaflet
3.
Strategi Pelaksanaan
No
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Respon
|
1
|
5 menit
|
Pendahuluan
a. Menyampaikan salam
b. Menjelaskan tujuan
c. Kontrak waktu
d. Tes awal
|
a. Membalas salam
b. Mendengarkan
c. Memberi respon
d. Menjawab
|
2
|
20 Menit
|
Inti
a. Menjelaskan pengertin dan
penyebab dari infeksi saluran pernapasan, tanda dan gejala dari infeksi
saluran pernapasan, upaya pencegahan dan pengobatan dari infeksi saluran
pernapasan.
b. Memberikan kesempatan bertanya
c. Menjawab pertanyaan
|
a.
Mendengarkan
dan
menyimak
b.
Mengajukan pertanyaan
c.
Mendengarkan
|
3
|
5 Menit
|
Penutup
a. Tes akhir
b. Menyimpulkan hasil penyuluhan
c. Memberi salam penutup
|
a. Menjawab
a. Aktif bersama
menyimpulkan
b. Membalas salam
|
E.
Evaluasi
1.
Evaluasi Persiapan
a.
Materi sudah siap dan dipelajari 1
hari sebelum penyuluhan.
b.
Media sudah siap 1 hari sebelum
penyuluhan.
c.
Undangan untuk 39 KK dan Kepala Desa sudah
disampaikan 1 hari sebelum penyuluhan.
d.
Tempat sudah siap 1 jam sebelum
penyuluhan,
e.
SAP sudah siap 1 hari sebelum
penyuluhan.
2.
Evaluasi
Proses
a.
Masyarakat memperhatikan
penjelasan penyaji.
b.
Masyarakat aktif bertanya.
c.
Media dapat digunakan secara
efektif.
3.
Evaluasi Hasil
a.
Menyebutkan kembali pengertian Infeksi Saluran
Pernapasan Akut.
b.
Menyebutkan kembali penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
c.
Menyebutkan kembali tanda dan gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
d.
Menyebutkan kembali upaya pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
e.
Menyebutkan kembali penatalaksanaan ISPA.
F.
Materi
Terlampir
MATERI
PENYULUHAN
INFEKSI SALURAN
PERNAPASAN (ISPA)
A. Pengertian
ISPA merupakan penyakit infeksi
akut yang melibatkan salah satu atau lebih dari organ saluran pernapasan,
hidung, sinus, faring dan laring. ISPA mencakup: tonsilitis (amandel),
sinusitis, rhinitis, laringitis, faringitis. Infeksi ini biasa terjadi sampai
14 hari lamanya. ISPA seringkali menjangkit dan rentan kepada anak-anak, lanjut
usia serta ibu hamil karena daya tahan tubuh yang memang sudah rendah terutama
anak balita.
B. Penyebab
ISPA lebih dari 300 jenis
bakteri, virus, dan jamur. Mayoritas penyebab ISPA adalah virus dengan
frekuensi lebih dari 90% untuk ISPA bagian atas, sedangkan ISPA untuk bagian
bawah frekuensinya lebih kecil (WHO, 1995). Dalam Harrison’s Principle of
Internal Medicine di sebutkan bahwa penyakit infeksi saluran nafas akut bagian
atas mulai dari hidung, nasofaring, sinus paranasalis sampai dengan laring
hampir 90% disebabkan oleh viral, sedangkan infeksi akut saluran nafas bagian
bawah hamper 50 % diakibatkan oleh bakteri streptococcus pneumonia adalah yang
bertanggung jawab untuk kurang lebih 70-90%, sedangkan stafilococcus aureus dan
H influenza sekitar 10-20%.
Saat ini telah diketahui bahwa infeksi saluran
pernapasan akut ini melibatkan lebih dari 300 tipe antigen dari bakteri maupun
virus tersebut (WHO, 1995). Beberapa faktor lain yang diperkirakan
berkontribusi terhadap kejadian ISPA pada anak adalah rendahnya asupan
antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi lingkungan.
C. Tanda dan Gejala
Badan pegal (myalgia), batuk,
sakit kepala, sakit tenggorokan, beringus, demam ringan, tekanan di muka,
bersin. Gejala biasanya tampak setelah 1-3 hari setelah terpapar patogen
microbial. Penyakit ini biasa berlangsung selama 7-10 hari.
Gejala ISPA yang disebabkan oleh
streptpcoccus adalah sakit leher tiba-tiba, sakit saat menelan dan demam tanpa
diikuti hidung beringus, suara berubah atau batuk. Kadang kala, gejala ISPA
dibarengi sakit dan tekanan di kuping yang disebabkan oleh infeksi telinga
tengah (otitis media) dan mata merah disebabkan oleh virus conjuvitis.
D. Terapi
E. Terapi yg diberikan pada penyakit ini biasanya pemberian antibiotik
walaupun kebanyakan ISPA disebabkan oleh virus yang dapat sembuh dengan
sendirinya tanpa pemberian obat obatan terapeutik, pemberian antibiotik
dapat mempercepat penyembuhan penyakit ini dibandingkan hanya pemberian obat
obatan symptomatic, selain itu dengan pemberian antibiotik dapat
mencegah terjadinya infeksi lanjutan dari bakterial, pemberian, pemilihan
antibiotik pada penyakit ini harus diperhatikan dengan baik agar tidak terjadi
resistensi kuman/baterial di kemudian hari. Namun pada penyakit ISPA yg sudah
berlanjut dengan gejala dahak dan ingus yg sudah menjadi hijau, pemberian antibiotik
merupakan keharusan karena dengan gejala tersebut membuktikan sudah ada
bakteri yg terlibat. Upaya pencegahan penyakit ISPA:
1.
Tetap menjaga daya tahan tubuh
dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi.
2.
Pada bayi / anak dilakukan
imunisasi.
3.
Selalu menjaga kebersihan baik
kebersihan pribadi maupun lingkungantempat tinggal.
4.
Mencegah anak agar tidak
berhubungan dengan penderita ISPA.
Upaya pengobatan dan perawatan ISPA:
1.
Jika terserang penyakit ISPA
harus banyak istirahat.
2.
Meningkatkan asupan makanan
bergizi.
3.
Jika demam beri kompres hangat
dan banyak minum ( pada bayi ASI tetap diteruskan ) gunakan pakaian yang cukup
tipis tidak terlalu ketat, bila perlu diberikan parasetamol.
4.
Bila hidung tersumbat karena
pilek bersihkan lubang hidung dengan tisu, kemudian tisu dibuang ke tempat
sampah.
5.
Jika batuk dianjurkan memberi
obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional misalnya :
a.
Herbal jeruk nipis, caranya 1
buah jeruk nipis diambil airnya dan tambahkan 2 sendok makan madu. Kemudian
aduk hingga rata. Ramuan ini diminum 2 kali sehari.
b.
Herbal belimbing wuluh, caranya
10 buah belimbing wuluh, dicuci, kemudian dihaluskan. Tambahkan 1 cangkir air
masak dan sedikit garam. Peras dan saring. Ramuan ini diminum 2 kali sehari.
Daftar Pustaka
Prawirohardjo,Sarwono.2011.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT. Bina Pustaka
Sarwono
Prawirohardjo
DepKes RI.1992. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan
Akut (ISPA). Jakarta:Direktorat Jenderal PPM & PLP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar