II.
1
Pengertian Penduduk
Penduduk adalah mereka yang berada di dalam dan
bertempat tinggal di dalam suatu wilayah negara (menetap) dan lahir secara
turun temurun dan besar di negara itu.
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa
didefinisikan menjadi dua, yaitu :
1. Orang
yang tinggal di daerah tersebut.
2. Orang
yang secara hukum berhk tinggal di daerah tersebut. Dengan kaa lain orang yang
mempunyai surat resmi untuk tinggal disitu. Misalkan bukti kewarganegaraan,
tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan
adalah Demografi. Istilah demografi pertama sekali ditemukan oleh Achille
Guillard.
John Graunt adalah seorang pedagang di London yang
menganalisis data kelahiran dan kematian, migrasi dan perkawinan yang berkaitan
dalam proses pertumbuhan penduduk. Sehingga John Graunt dianggap sebagai bapak
Demografi.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia
yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Masalah-masalah
kependudukan dipelaaru dalam ilmu demografi. Berbagai aspek perilaku manusia
dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan
dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit eonomi, seperti
pemasaran potensial. Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari
dinamika kependudukan manusia. Meliputi didalamnya ukuran, struktur dan
distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk setiap waktu akibat
kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat
merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompk tertentu yang didasarkan
krieria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
II.
2
Dinamika Penduduk
Dinamika kepedudukan adalah perubahan penduduk.
Perubahan tersebut selalu terjadi dan dalam Undang-undang No. 10 Tahun 1992
tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera disebut
sebagai perkembangan kependudukan. Perkembangan kependudukan terjadi dengan
upaya memenuhi kebutuhannyan. Perubahan alami tersebut adalah karena kematian
dan kelahiran. Sedangkan yang terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan adalah
migrasi atau pindahan tempat tinggal.
Yang diperlukan dalam pengukuran dinamika
kependudukan adalah :
1. Indikator
Indikator diperlukan untuk mengetahui dan mempelajari dengan tepa
berbagai keadaan atau perubahan yang terjadi pada penduduk disuatu negara.
Indikator dalam demografi tersiri dari beberapa hal, yaitu :
Jumlah penduduk
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, umur, suku, bangsa, pendidikan,
agama, pekerjaan, dan lain-lain.
2. Parameter
Ukuran atau satuan yang memberikan penilaian kuantitatif. Dikenal 2 macam
pengukuran, yaitu angka absolut dan angka relatif.
Dinamika kependudukan menjelaskan bahwa disamping
jumlah absolutnya yang tetap tinggi, persoalan kependudukan di indonesia
meliputi persebaran serta kualitas penduduk dipandang darru sudut sumber daya
manusia secara keseluruhan.
Manfaat dari memahami dinamika penduduk adalah :
1. Mengetahui
jumlah penduduk pada suatu waktu dan wilayah tertentu
2. Memahami
perkembangan dari keadaan dahulu, sekarang dan perkiraan yang akan datang.
3. Mempelajari
hubungan sebab akibat keadan penduduk dengan aspek kehidupan lain misalnya ekonomi, pendidikan, sosial,
kesehatan dan lain-lain.
4. Merancanng
antisipasi mengahadapi perkembangan kependudukan yang erjadi baik hal yang
menguntungkan maupun merugikan.
II.
3
Faktor-Faktor Demografi Yang Mempengaruhi Laju
Pertumbuhan Penduduk
1. Angka
kelahiran (fertilitas)
Fertilitas dalam pengertian demografi adalah kemampuan seorang wanita
secara riil untuk melahirkan yang diwujudkan dalam jumlah bayi yang senyatanya
dilahirkan. Tinggi rendahnya kelahiran erat hubungannya dan tergantung pada
struktur umur, banyaknya kelahiran, banyaknya perkawinan, penggunaan alat
kontrasepsi, aborsi, tingkat pendidikan, status pekerjaan serta pembangunan.
Beberapa fertilitas yang sering digunakan adalah :
- Angka
kelahiran kasar (Crude Bitrh Rate)
Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran
pertahun di satu tempat per seribu penduduk. CBR dapat dihitung dengan rumus berikut :
CBR =
1.000
|
Keterangan :
CBR : angka kelahiran kasar
L : jumlah kelahiran selama 1 tahun
P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1000 : konstanta
Krieria angka kelahiran kasar (CBR) dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
CBR <20, termasuk kriteria rendah
CBR 20-30, termasuk kriteria sedang
CBR >30, termasuk kriteria tinggi.
- Angka
kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate)
ASBR =
1.000
|
Keterangan :
ASBR : angka kelahiran khusus
Li : jumlah kelahiran dari wanita pada
kelompok umur tertentu
Pi : jumlah penduduk wanita umur tertentu
pada pertengahan tahun.
1.000 : konstanta
- Angka
kelahiran umum (General Fertility Rate)
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyanknya kelahiran
setiap 1.000 wanita berusia 15-49 tahun. GFR dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut.
ASBR =
1.000
|
Keterangan :
GFR : angka kelahiran umum
L : jumlah kelahiran selama 1 tahun
W(15-49) : jumlah penduduk wanita umur 15-49 tahun pada pertengahan
tahun.
Berikut ini faktor pendorong kelahiran dan faktor
penghambat kelahiran :
- Faktor
pendorong kelahiran :
a. Anggapan
bahwa banyak anak banyak rezeki
b. Sifat
alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan.
c. Pernikahan
usia dini.
d. Adanya
anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan
anak perempuan, sehingga yang belum memiliki anak laki-laki akan berusaha untuk
mempunyai anak laki-laki
e. Adanya
penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki
anak akan berupaya bagaimana supaya memiliki anak.
- Faktor
penghambat kelahiran :
a. Adanya
program Keluarga Berencana
b. Kemajuan
di bidang iptek dan obat-obatan.
c. Adanya
peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjangan anak bagi PNS.
d. Adanya
UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan.
e. Penundaan
usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir.
f. Adanya
perasaan malu bila memiliki banyak anak.
2. Angka
kematian (Mortilitas)
Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
- Angka
kematian kasar (Crude Death Rate)
Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian
setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun.
CDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
CDR =
1.000
|
ASDR : angka kematian kasar
M : jumlah kematian selama satu tahun
P : jumlah penduduk pertengahan tahun
1.000 : konstanta
Kriteria angka kematian kasar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
CDR <10, termasuk kriteria rendah
CDR 10-20, termasuk kriteria sedang
CDR 20, termasuk kriteria tinggi.
- Angka
kematian khusus
Angka kematian khusus adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian
seiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. ASDR
dapa dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
ASDR =
1.000
|
Keterangan :
ASDR : angka kematian khusus
Mi : jumlah kematian pada kelompok tertentu
Pi : jumpah penduduk pada kelompok tertentu
1.000 : konstanta
- Angka
kematian bayi (Infant Mortality Rate)
Angka kematian bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi
seiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun.
Tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu :
Faktor pendorong kematian (Promortilias)
a. Adanya
wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung, dan sebagainya.
b. Adanya
bencana alam seperti gemap bumi, tsunami, banjir dan sebagainya.
c. Kesehatan
serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah.
d. Adanyan
peperangan, kecelakaan dan sebagainya.
e. Tingkat
pencemaran yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat.
Faktor penghambat kematian (Antimortalitas) :
a. Tingkat
kesehaan dan pemenuhan gizi masyarajatyang sudah baik.
b. Negara
dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan.
c. Adanya
kemajuan iptek di bidang kedokeran sehingga berbagai macam penyakit dapat
diobati.
d. Adanya
pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat sehingga tidak melakukan tindakan
bunuh diri atau membunuh orang lain karena ajaran agama melarang hal tersebut.
3. Migrasi
Migrasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
angka pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang telah
dikatakan telah melakukan migrasi apabila orang tersebut telah melewati batas
administrasi wilayah lain.
Jenis-jenis migrasi, yaitu :
a. Transmigrasi,
yaitu perpindahan dari suatu daerah (pulau) untuk menetap ke daerah lain di
dalam wilayah republik indonesia.
b. Urbanisasi,
yaitu perpindahan penduduk dari suatu desa ke kota besar.
c. Emigrasi,
yaitu perpindahan penduduk dari dalam negeri kemudian menetap di luar negeri.
d. Imigrasi,
yaitu perpindahan penduduk dari luar negeri ke dalam negeri.
e. Re-emigrasi,
yaitu kembali ke tempat asal.
-
Migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dari
suatu wilayah lain dan bertujuan untuk menetap di wilayah yang didatangi.
-
Migrasi masuk adalah masuknya pendudukdari
wilayah lain ke suatu wilayah dengan tujuan menetap di wilayah tujuan. Migrasi
keluar adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah asalnya,
sedangkan migrasi masuk adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari
daerah tujuannya.
Migran menurut dimensi waktu adalah orang yang
berpindah ketempat lain dengan tujuan untuk menetap dalam waktu 6 bulan atau
lebih.
a. Rasio
ketergantungan
Rasio ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah
penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas
dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan
dapat dilihat menurut usia yaknirasio ketergantungan muda dan rasio
ketergantungan tua.
Rasio ketergantungan merupakan indikator demografi
yang sangat penting. Semakin tingginya beban yang harus ditanngung penduduk
yang produktif dan produktif lagi. Sedangkan presentase rasio keergantungan
yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk
yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi.
b. Angka
perkawinan umum
Angka perkawinn umum menunjukkan proporsi penduduk
yang berstatus kawin terhadap jumlah penduduk usia 15 tahun keatas pada
pertengahan tahun untuk satu tahun tertentu.
Konsep perkawinan lebih difokuskan kepada dimana
seorang laki-laki dan perempuan hidup bersama dalam kurun waktu yang lama.
Dalam hal ini hidup bersama dapat dikukuhkan dengan perkawinan yang syah sesuai
dengan undang-undang atau peraturan hukum yang ada ataupun tanpa pengesahan
perkawinan. Tetapi untuk keperluan studi demografi, badan pusat statistik
mendefinisikan seseorang berstatus kawin apabila mereka terikat dalam
perkawinan pada saat pencacahan baik yang tinggal bersama maupun terpisah yang
menikah secara sah maupun yang hidup bersama yang oleh masyarakat
disekelilingnya dianggap sah sebagai suami istri. Indikator perkawinan berguna
bagi penentu kebijakan dan pelaksanaan program kependudukan teruama dalam
pengembangan program-program peningkatan kualitas keluarga dan perencanaan
keluarga.
c. Pengaruh
program KB
Berikut ini adalah beberapa istilah yang digunakan
dalam analisa keluarga berencana (KB) :
- Pasangan
usia subur adalah pasangan suami istri yang istrinya berusia 15-49 tahun.
- Pemakai
alat/cara KB adalah seseorang yang sedang atau pernah memakai alat/cara KB.
- Pernah
memakai alat/cara KB aktif adalah seseorang yang pernah memakai alat/cara KB.
- Alat/cara
KB adalah alat/cara digunakan untuk mengatur kelahiran.
Kebutuhan KB yang tidak dipenuhi adalah presentase
perempuan usia subur yang tidak ingin mempunyai anak lagi atau ingin menunda
kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara KB.
II.
4
Transisi Demografi
Transisi demografi adalah perubahan terhadap
fertilitas dan mortalitas yang besar. Menurut Blacker (1947) ada 5 fase dalam teori
transisi demografi, dimana khususnya fase 2 dan fase 3 adala fase transisi.
1. Tahap
stasioner tinggi
- Tingkat
kelahiran : tinggi
- Tingkat
kematian : tinggi
- Pertumbuhan
alami : nol/sangat rendah
2. Tahap
awal perkembangan
- Tingka
kelahiran : tinggi
- Tingkat
kematian : lambat menurun
- Pertumbuhan
alami : lambat
3. Tahap
akhir perkembangan
- Tingkat
kelahiran : menurun
- Tingkat
kematian : menurunlebih cepat dari itngkat kelahiran
- Pertumbuhan
alami : cepat
4. Tahap
stasioner rendah
Tingkat kelahiran : rendah
Tingkat kematian : rendah
Pertumbuhan alami : nol/sangat rendah
5. Tahap
menurun
Tingkat kelahiran : rendah
Tingkat kematian : lebih tinggi dari tingkat kelahiran.
Pertumbuhan alami : negatif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar