Jumat, 19 Juli 2013

ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS NORMAL



A.    Pengkajian Data Fisik dan Psikososial
Langkah awal yang dilakukan bidan dalam memberikan asuhan masa nifas adalah melakukan pengkajian data. Data yang dikaji meliputi data subyektif dan data obyektif. Data subyektif digali langsung dari klien atau keluarganya, sedangkan data obyektif diambil melalui pemeriksaan baik pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus maupun pemeriksaan penunjang.
1.      Data Subyektif
a.  Identitas istri dan suami
Berisi nama serta latar belakang pendidikan, pekerjaaan suku dan agama serta alamat lengkap. Hal ini berguna agar saat pemberian asuhan dapat diberikan dengan memperhatikan sosial budaya dan ekonomi. Pencantuman alamat lengkap memudahkan dalam kunjungan rumah dan kondisi yng mengharuskan tindak lanjut di rumah pasien.
b.    Data biologis/fisiologis
1.    Keluhan utama
Kaji apa yang menjadi keluhan saat ini, sejak kapan dan bagaimana pengaruhnya pada ibu. Contoh: Ibu merasa nyeri pada perineum akibat adanya jahitan luka jalan lahir, sehingga ibu merasa sakit jika duduk dan upaya yang dilakukan adalah duduk miring kiri atau kanan.
2.   Riwayat kelahiran dan persalinan
Kaji riwayat persalinan secara lengkap dengan menyertai durasi setiap kala dalam persalinan serta masalah yang ditemui pada setiap kala, dan tindakan yang dilakukan dalam mengatasi setiap masalah.
3.     Riwayat kehamilan persalinan dan nifas terdahulu
Terutama apabila ibu sudah pernah hamil dan atau melahirkan sebelumnya
Riwayat kesehatan yang lalu
Kaji apakah ibu pernah atau sedang menderita penyakit yang dianggap berpengaruh pada kondisi kesehatan saat ini. Misalnya penyakit-penyakit degeneratif (jantung DM, dll), infeksi saluran kencing.
Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga
Misalnya penyakit ashma dan penyakit keturunan lainnya.
Riwayat penyakit menular dalam keluarga
Misalnya TBC, hepatitis dan HIV/AIDS.
c.    Pemenuhan kebutuhan dasar
        Dikaji dengan tetap memperhatikan kondisi pasien masa nifas. Kebutuhan :
1.    Nutrisi
2.    Eliminasi
3.    Istirahat
4.    Personal hygiene
5.    Mobilisasi
6.    Sexual
d.   Data pengetahuan/perilaku ibu
        Kaji pengetahuan ibu yang berhubungan dengan perawatan bayi, perawatan nifas, asi ekslusif cara menyusui, KB serta hal-hal lain yang penting diketahui ibu dalam masa nifas dan meyusui.
e.    Data psikososial, ekonomi dan spiritual
1.    Respons ibu dan suami terhadap kelahiran bayi
2.    Pola hubungan ibu, suami dan keluarga
3.    Kehidupan spiritual dan ekonomi keluarga
4.    Kepercayaan dan adat istiadat
f.     Data tambahan
Dapat berisi beberpa data tambahan misalnya obat-obatan yang diperoleh selama masa nifas.



2.      Data Obyektif
a.    Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan Fisik, bidan harus melakukan pemeriksaan menyeluruh dan terutama berfokus pada masa nifas.
1.      Keadaan umum dan kesadaran
2.      Tanda-tanda vital
Adapun pemeriksaan seperti
a)      Tekanan darah
Segera setelah melahirkan, banyak wanita mengalami peningkatan sementara tekanan darah sistolik dan diastolik, yang kembali secara spontan kanan darah sebelum hamil selama beberapa hari bidan bertanggung jawab mengkaji resiko preeklamsi pascaparum, komplikasi yang relatif jarang, tetapi serius, jika peningkatan tekanan darah signifikan.
b)      Suhu
Suhu maternal kembali dari suhu yang sedikit meningkat selama periode intrapartum dan stabil dalam 24 jam pertama pascapartum. Perhatikan adanya kenaikan suhu samapi 38 derajat pada hari kedua samapi hari kesepuluh yang menunjukkan adanya morbiditas puerperalis.
c) Nadi                            
Denyut nadi yang meningkat selama persalinan akhir, kembali normal selama beberapa jam pertama pascapartum. Hemoragi, demam selama persalinan, dan nyeri akut atau persisten dapat mempengaruhi proses ini. Apabila denyut nadi diatas 100 selama puerperium, hal tersebut abnormal dan mungkin menunjukkan adanya infeksi atau hemoragi pascapartum lambat.
d) Pernapasan
Fungsi pernafasan kembali pada rentang normal wanita selama jam pertama pascapartum. Nafas pendek, cepat, atau perubahan lain memerlukan evaluasi adanya kondisi– kondisi seperti kelebihan cairan, seperti eksaserbasi asma, dan emboli paru.
e) Kepala, wajah dan leher
Periksa ekspresi wajah, adaya oedema, sclera dan konjunctiva mata, mukosa mulut, adanya pembesaran limfe, pembesaran kelenjar thiroid dan bendungan vena jugolaris.
f) Dada dan payudara
Auskultasi jantung dan paru-paru sesuai indikasi keluhan ibu, atau perubahan nyata pada penampilan atau tanda-tanda vital. Pengakajian payudara pada periode awal pascapartum meliputi penampilan dan integritasi puting, posisi bayi pada payudara, adanya kolostrum, apakah payudara terisi susu, dan adanya sumbatan ductus, kongesti, dan tanda–tanda mastitis potensial.
g) Genitalia , Perineum                    
Setelah persalinan, vagina meregnang dan membentuk lorong berdinding lunak dan luas yang ukurannya secara perlahan  mengecil, tapi jarang kembali ke ukuran nullipara. Kadang  - kadang pada persalinan lama ditemukan oedema dan memar pada dinding vagina . Rugae terlihat kembali pada minggu ketiga .
Himen muncul sebagai beberapa potong jaringan kecil , merupakan ciri khas pada wanita yang pernah melahirkan
h) Ekstremitas
Pemeriksaan ekstremitas terhadap adanya oedema, nyeri tekan atau panas pada betis adanya tanda homan, refleks.
Tanda homan didapatkan dengan meletakkan satu tangan pada lutut ibu, dan lakukan tekanan ringan untuk menjaga tungkai tetap lurus. Dorsifleksi kai tersebut jika terdapat nyeri pada betis maka tanda homan positif.
i)     Uterus
Setelah janin lahir fundus uteri kira-kira setinggi pusat, segera setelah plasenta lahir, TFU kurang lebih 2 jari di bawah pusat. Pada hari ke-5 post partum uterus kurang lebih setinggi 7 cm di atas symfisis pusat, sesudah 12 hari uterus tidak dapat diraba lagi di atas symfisis.
Dinding uterus sendiri kurang lebih 5 cm, sedangkan pada bekas implantasi plasenta lebih tipis dari bagian lain. Bagian bekas implantasi plasenta merupakan Penanganan suatu luka yang kasar dan menonjol ke dalam kavum uteri, segera setelah persalinan.
Otot-otot uterus berkontraksi setelah post partum. Pembuluh-pembuluh darah yang berada di antara anyaman otot uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan perdarahan setelah plasenta dilahirkan.
j) Perubahan dalam uterus
Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan bobot hanya 60 gram .  berikut ini menggambarkan perubahan – perubahan yang normal  di dalam uterus selama masa nifas .
Bobot Uterus Diameter Uterus Palpasi Serviks
Pada akhir Persalinan 900 gram 12,5 cm Lembut / Lunak
Pada akhir minggu ke 1 450 gram 7,5 cm 2 cm
Pada Akhir minggu ke 2 200 gram 5,0 cm 1 cm
Sesudah Akhir 6 minggu 60 gram 2,5 cm Menyempit
                             k) Kandung Kemih
Kesulitan miksi mungkin terjadi pada 24 jam setelah melahirkan , karena refleks penekanan aktivitas detrusor yang disebabkan oleh tekanan pada kandung kemih selama melahirkan.Ibu mungkin merasa kurang nyaman ketika diuresis muncul setelah melahirkan. Kehamilan menyebabkan  dilatasi dan peregangan pelvis renalis dan ureter , tetapi akan kembali normal pada minggu keempat . Jika terjadi incontinencia  urin , sehingga ibu tidak berkemih dalam 6 jam pertama , maka diperlukan kateterisasi. Relaksasi otot kandung kemih baru menghilang setelah waktu 3 minggu.
                
B.     Pemeriksaan Penunjang
Berupa pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar