Jumat, 07 Desember 2018

SAP PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)


SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )

Pokok pembahasan                 : PMS
Sub pokok pembahasan          : PMS
1.      Definisi PMS
2.      Gejala PMS
3.      Cara penularan PMS
4.      Bahaya/akibat PMS
5.      Peningkatan angka kejadian PMS
6.      Tipe PMS yang umum terjadi
7.      Pencegahan PMS
8.      Penanganan bagi yang terkena PMS
9.      Peran bidan dalam pencegahan dan penanggulangan PMS
Sasaran                                    : Masyarakat
Tempat                                    : Balai Desa
Hari/tanggal                            : Selasa, 09 april 2013
Waktu                                     : 09:00 wita
Penyuluh                                 : Arvina


  I.            Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan yang akan di adakan selama 10 menit kedepan di harapkan masyarakat lebih mampu dan mengerti PMS ( penyakit menular seksual ).

II.            Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan dalam 10 menit, di harapkan masyarakat dapat memahami tentang :
a.       Definisi PMS
b.      Gejala PMS
c.       Cara penularan PMS
d.      Bahaya/akibat PMS
e.       Peningkatan angka kejadian PMS
f.       Tipe PMS yang umum terjadi
g.      Pencegahan PMS
h.      Penanganan bagi yang terkena PMS
i.        Peran bidan dalam pencegahan dan penanggulangan PMS

III.          Materi
a.       Definisi PMS
b.      Gejala PMS
c.       Cara penularan PMS
d.      Bahaya/akibat PMS
e.       Peningkatan angka kejadian PMS
f.       Tipe PMS yang umum terjadi
g.      Pencegahan PMS
h.      Penanganan bagi yang terkena PMS
i.        Peran bidan dalam pencegahan dan penanggulangan PMS

IV.          Metode
a.       Ceramah
b.      Diskusi

  V.          Media
a.       Materi terlampir
b.      Poster

VI.          Proses kegiatan
No
Tahap
Kegiatan penyuluhan
waktu
Respon peserta
1.
pembukaan
1.  Memberikan salam
2.  Memperkenalkan diri
3.  Menjelaskan tujuan
2 menit
1.Menjawab
   salam
2.
Inti
Menjelaskan tentang :
1. Definisi PMS
2. Gejala PMS
3. Cara penularan PMS
4. Bahaya/akibat dari PMS
5. Peningkatan angka  kejadian PMS
6. Tipe PMS yang umum terjadi
7.   Pencegahan PMS
8. Penanganan bagi yang terkena PMS

5 menit
1.Menyimak
2.Mendengar
3.Memberi per tanyaan
9.  Peran bidan dalam pencegahan dan penanggulangan PMS mendengarkan tanya jawab

3.
Penutup
1.    Melakukan evaluasi
2.   Menyimpulkan materi
3.   Menyampaikan salam penutup
3 menit
1.Menjawab pertanyaan
2.Menyimak
3.menjawab salam


VII.     Evaluasi
Masyarakat dapat menjelaskan :
a.       Definisi PMS
b.      Gejala PMS
c.       Cara penularan PMS
d.      Bahaya/akibat PMS
e.       Peningkatan angka kejadian PMS
f.       Tipe PMS yang umum terjadi
g.      Pencegahan PMS
h.      Penanganan bagi yang terkena PMS
i.        Peran bidan dalam pencegahan dan penanggulangan PMS

  VIII.     Sumber
Ambrawati.Eny Retna,Y.Sriati Rismintari.2011.Asuhan Kebidanan komunitas yogyakarta:Noha Media















LAMPIRAN MATERI

A.    Definisi PMS
PMS adalah infeksi atau penyakit yang ditularkan melalui hubungan sex ( oral, onal, vagina) atau penyakit kelamin atau infeksi yang di tularkan melalui hubungan sex yang dapat menyerang alat kelamin atau tanpa gejala dapat muncul dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati, otak, serta organ tubuh lainnya, misalnya HIV/AIDS, hepatitis B.

B.     Gejala PMS
1.      Perubahan pada kulit kelamin
2.      Gatal pada alat kelamin
3.      Terasa sakit pada panggul wanita
4.      Meski tanpa gejala dapat menularkan penyakit

C.     Cara penularan
Pada umumnya penularan PMS adalah melalui hubungan sexsual ( 95 % ) sedangkan cara lain yaitu melalui transfusi darah, jarum suntik, plasenta, sumber penularan utama adal wts ( 80% ).

D.    Bahaya/akibat PMS
1.      Menimbulkan rasa sakit
2.      Infertilitas
3.      Ca cerviks
4.      Abortus
5.      Merusak penglihatan, hati dan otak
6.      Menular pada bayi
7.      Rentan terhadap HIV/AIDS
8.      Tidak dapat disembuhkan
9.      Kematian

E.     Peningkatan angka kejadian PMS di sebabkan
1.      Kontrasepsi, timbul perasaan aman tidak tejadinya kehamilan
2.      Sex bebas, norma moral yang menurun
3.      Kurangnya pemahaman tentang sexualitas dan PMS
4.      Transportasi yang makin lancar mobilitas tinggi
5.      Urbanisasi
6.      Kemiskinan
7.      Pengetahuan
8.      Pelacuran

F.      Tipe PMS yang umum terjadi
1.      Goraheo
2.      Clamdia
3.      Herpes genetalia
4.      Sifilis
5.      Hepatitis B
6.      HIV/AIDS
7.      Tirkomorlasis
8.      Cordiloma akuminote
9.      Ultus mole/coneraid
10.  Condidiasis vaginalis

G.    Pencegahan PMS
1.      Maka sebelum menikah maka tidak melakukan hubungan sexsual
2.      Apabila sudah menikah maka saling setia dengan pasangan
3.      Hindari hubungan seksual yang tidak nyaman dan berisiko tinggi
4.      Gunakan kondom untuk menghindari penularan
5.      Menjaga kebersihan alat genetalia

H.    Penanganan bagi yang terkena PMS
1.      Segera periksa kedokter atau tenaga kesehatan
2.      Jangan malu menyampaikan keluhan kepada dokter atau petugas kesehatan.
3.      Memenuhi aturan pengobatan sesui petunjuk dokter
4.      Pasangan sex sebaiknya memeriksakan diri
5.      Beritahu tentang akibat PMS yang berbahaya bagi kesehatan diri.

I.       Peran bidan
1.      Peran bidan sebagai tola model memberi contoh sikap yang baik pada masyarakat
2.      Memberikan konseling pada masyarakat terutama remaja dn passangan suami istri tentang kesehatannj reproduksi.


SAP Tetanus Neonatorum


SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )


Pokok bahasan                        : Tetanus neonatorum

Sub pokok bahasan                 : Tanda dan gejala tetanus neonatorum
1.      Pengertian tetanus neonatorum
2.      Tanda dan gejala tetanus neonatorum
3.      Dampak penyebab tetanus neonatorum
4.      Dampak tetanus neonatorum
5.      Pencegahan tetannus neonatorum

Sasaran                                    : Ibu-ibu

Tempat                                    : Balai desa

Hari/tanggal                            : Selasa, 09 april 2013

Waktu                                     : 09:00 Wita

Penyuluh                                 : Arvina


  I.            Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 10 menit, di harapkan masyarakat terutama ibu-ibu dapat mengetahui tentang tetanus neonatorum.

II.            Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan di harapkan ibu-ibu dapat mengerti tentang:
1.      Pengertian tetanus neonatorum
2.      Tanda dan gejala tetanus neonatorum
3.      Dampak penyebab tetanus neonatorum
4.      Dampak tetanus neonatorum
5.      Pencegahan tetannus neonatorum

 III.       Materi
1.      Pengertian tetanus neonatorum
2.      Tanda dan gejala tetanus neonatorum
3.      Dampak penyebab tetanus neonatorum
4.      Dampak tetanus neonatorum
5.      Pencegahan tetannus neonatorum

 IV.       Metode
1.      Ceramah
2.      Diskusi
    V.       Media
1.      Materi terlampir
2.      Poster

 VI.       Proses kegiatan penyuluhan
No
Kegiatan penyuluhan
Waktu
Respon
1
Pembukaan:

  

1.Mengucapkan salam
2.Memperkenalkan diri
3.Menjelaskan tujuan
2 menit
1.Menjawab
   salam
2
Isi:



Menjelaskan tentang:
1.Pengertian tetanus neonatorum
2.Tanda gejala tetanus neonatorum
3.penyebab tetanus neonatorum
4.Dampak tetanus neonatorum
5.Pencegahan tetanus neonatorum
Melakukan tanya jawab
5 menit
 
1.Mendengar
2.menyimak
3
Penutup:



1.Evaluasi
2.Menyimpulkan materi
3.Mengucapkan salam
3 menit
1.Menjawab
   salam
2.Menyimak
3.Menjawab
   salam

VII.       Evaluasi
Ibu-ibu dapat menjelaskan:
1.      Pengertian tetanus neonatorum
2.      Tanda dan gejala tetanus neonatorum
3.      Dampak penyebab tetanus neonatorum
4.      Dampak tetanus neonatorum
5.      Pencegahan tetannus neonatorum

VIII.     Sumber
Syafaruddin.Hamidah.2009.Kebidanan Komunitas.Jakarta.EGC










LAMPIRAN MATERI


A.    Pengertian tetanus neonatorum
Tetanus neonatorum adalah penyakit pada bayi baru lahir, di sebabkan masuknya kuman tetanus melalui luka tali pusat, akibat pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak bersih atau di taburi oleh ramuan atau abu dapur.

B.     Tanda dan gejala
1.      Bayi yang semula dapat di susui dengan baik, tiba-tiba tidak mau menyesui.
2.      Sering kejang, terutama jika di sentuh, terutam sinar atau mendengar suara keras.
3.      Wajah kebiruan.
4.      Kadang-kadang demam.
Gejala-gejala tersebut dapat mulai timbul antara 3-4 kali sudah lahir, kadang-kadang lebih lambat.

C.     Penyebab
Tetanus neonatorum terjadi karena pemotongan tali pusat bayi dengan menggunakan alay-alat steril, jika tali pusat kotor dan tidak bersih karena di beri macam-macam ramuan, atau pada saat hamil seorang ibu tidak  mendapatkan suntikan TT lengkap.

D.    Dampak tetanuus neonatorum
Sebagian besar bayi yang mendeerita tetanus neonatorum akan meninggal dalam beberapa hari karena terjadinnya kejang, sianosis dan henti nafas.

E.     Pencegahan dan pengobatan tetanus neonatorum
Wanita hamil dengan persalinan berisiko  tinggi paling tidak mendapat 2x dosis faksin TT, ke-2 TT sebaiknya di berikanpaling tidak untuk 4 minggu setelah pemberian dosis pertama sebaiknya di berikan 2 minggu sebelum persalinan .
Untuk ibu yang sebelumnya atau pernah menerima TT 2x pada waktu calon pengantin atau pada kehamilan sebelumnya maka di berikan TT 1 kali saja.
Pencegahan di lakukan melalui sterilisasi alat misalnya, saat memotong tali pusat. Pembersihan dan perawatan luka yang segera mengobati luka infeksi pencegahan yang paling efektif adalah melalui imunisasi imunisasi pasif.