Rabu, 08 Januari 2014
Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang
Salah
satu masalah yang masih tinggi dialami oleh negara Indonesia ialah masalah gizi
kurang terutama dalam pemberian Air Susu Ibu (ASI), angka kesakitan dan
kematian pada bayi dan anak-anak. Kendala dalam pemberian ASI telah
diidentifikasi, diantaranya mencakup faktor-faktor seperti kurangnya informasi,
praktik-praktik rumah sakit yang kurang tepat seperti memberikan air dan
suplemen untuk bayi tanpa ada kebutuhan medis, kurangnya perawatan tindak
lanjut pada awal periode pasca melahirkan, ibu bekerja, kurangnya dukungan
sosial yang luas, dan promosi komersial dari susu formula melalui hadiah yang
diberikan rumah sakit waktu ibu pulang ke rumah, hadiah untuk bayi dari
perusahaan susu formula yang didistribusikan oleh pemberi perawatan selama
kehamilan dan iklan-iklan di televisi serta majalah.Pada
awal kehidupan sampai bayi berusia enam bulan, ASI eksklusif tanpa bahan
makanan lain sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun
psikologis bayi karena dalam ASI mengandung banyak zat-zat gizi yang mencukupi
kebutuhan kelangsungan hidup bayi. Setelah enam bulan ASI hanya berfungsi
sebagai sumber protein vitamin dan mineral utama untuk bayi yang mendapat
makanan tambahan yang tertumpu pada beras.Bidan
mempunyai peran sebagai pelaksana, pengelola, peneliti, dan pendidik. Sebagai
pelaksana, bidan melakukan tugasnya dalam melakukan pelayanan kesehatan.
Sebagai pengelola, bidan memimpin kelompok atau masyarakat dalam meningkatkan
mutu kesehatan. Sebagai peneliti, bidan melakukan penelitian dalam
berbagai masalah tentang pelayanan kesehatan. Sebagai pendidik, bidan dapat
berperan sebagai penyuluh dan penasihat tentang permasalahan kesehatan yang ada
di masyarakat, disinilah peran bidan dalam melakukan upaya promosi kesehatan.
Dimana sebagai promotor kesehatan bidan harus mampu memberikan penerangan dan
pendidikan sesuai sasaran untuk meningkatkan kesehatan. Sasaran akan dapat
menerima pelayanan kesehatan yang diberikan bila mereka memahaminya dengan baik
serta menganggap pelayanan kesehatan tersebut menguntungkan bagi diri dan
lingkungan mereka. Upaya untuk meyakinkan sasaran agar dapat menerima pelayanan
kesehatan yang memberi manfaat bagi mereka tidak lain adalah melalui promosi
kesehatan seperti promosi kesehatan pada ibu menyusui.B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah
yang dimaksud dengan menyusui?
2.
Apakah
yang dimaksud dengan ASI Eksklusif?
3.
Bagaimana
posisi yang benar dalam pemberian Asi?
4.
Bagaimana
macam-macam posisi dalam pemberian Asi?
5.
Bagaimana
Manfaat Asi?
6.
Bagaimana
masalah dalam menyususi?
7.
Bagaimana
Keunggulan dan manfaat menyusui?
8.
Bagaimana
langkah-langkah menuju keberhasilan menyusui?
C.
TUJUAN
Adapun
tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu melakukan
praktik promosi kesehatan ibu menyusui. Sedangkan tujuan khusus dari pembuatan
makalah ini antara lain:1. Mengetahui pengertian menyusui.
2. Mengertahui pengertian ASI
Eksklusif.
3. Posisi yang benar dalam pemberian
Asi.
4. Macam-macam posisi
5. Manfaat Asi
6. Keunggulan dan manfaat menyusui
7. Masalah dalam menyusui
8. sepuluh langkah menuju keberhasilan
menyusui
. BAB IIPEMBAHASANA. DEFINISI
Menyusui adalah proses pemberian
susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu.
Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu.Bukti
eksperimental menyimpulkan bahwa air susu ibu adalah gizi terbaik untuk bayi.
Seorang bayi dapat disusui oleh ibunya sendiri atau oleh wanita lain. ASI juga
dapat diperah dan diberikan melalui alat menyusui lain seperti botol susu,
cangkir, sendok, atau pipet. Pemerintah dan organisasi internasional sepakat
untuk mempromosikan menyusui sebagai metode terbaik untuk pemberian gizi bayi
setidaknya tahun pertama dan bahkan lebih lama lagi, antara lain WHO, American
Academy of Pediatrics, dan Departemen Kesehatan.ASI Eksklusif adalah pemberian ASI
saja sejak bayi di lahirkan sampai usia 6 bulan.Air susu ibu (ASI) sangat baik
untuk kesehatan bayi, apalagi ASI juga mengandung antibiotik yang bisa
melindungi si kecil dari berbagai penyakit selama antibodinya berkembang.
Itulan mengapa pemberian ASI disarankan pada 6 bulan awal masa kelahiran (ASI
eksklusif). B.
POSISI YANG BENAR DALAM PEMBERIAN
ASI
1. Melekat dengan benar :
a. Dagu menempel pada payudara ibu
b. Bibir bawah terbuka keluar
c. Mulut terbuka lebar
d. Bagian atas areola mamae lebih
banyak berada dalam mulut bayi
2.
Posisi
tubuh
a. Perut bayi menghadap badan ibu
b. Telinga, bahu, tangan berada dalam
satu garis lurus
c. Bayi di dekatkan dengan ibu
d. Ibu menyangga seluruh badan bayi
C.
BEBERAPA CONTOH POSISI MENYUSUI
Bagaimana posisi menyusui yang
benar. Tentunya, posisi menyusui sangat menentukan bagi kenyamanan bayi dan ibu
sendiri. Apakah harus selalu menyusui dalam posisi berbaring? Tidak. Kita harus
membiasakan bayi bisa menyusu dalam keadaan apapun. Baik kita tidur di rumah,
berdiri, duduk, atau bahkan saat kita sedang berada di atas kendaraan.1.
The
cradle.
Posisi ini sangat baik untuk bayi
yang baru lahir. Bagaimana caranya? Pastikan punggung Anda benar-benar
mendukung untuk posisi ini. Jaga bayi di perut Anda, sampai kulitnya dan kulit
Anda saling bersentuhan. Biarkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, dan letakkan
kepalanya pada siku Anda.2.
The
cross cradle hold.
Satu lengan mendukung tubuh bayi dan
yang lain mendukung kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi Anda akan
memiliki kontrol lebih besar atas kepala bayi. Posisi menyusui ini bagus untuk
bayi prematur atau ibu dengan puting payudara kecil.3.
The
football hold.
Caranya, pegang bayi di samping Anda
dengan kaki di belakang Anda dan bayi terselip di bawah lengan Anda,
seolah-olah Anda sedang memegang bola kaki. Ini adalah posisi terbaik untuk ibu
yang melahirkan dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara besar.
Tapi, Anda butuh bantal untuk menopang bayi.4.
Saddle
hold.
Ini merupakan cara yang menyenangkan
untuk menyusui dalam posisi duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi Anda
memiliki pilek atau sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk tegak dengan kaki
mengangkangi Anda sendiri.5.
The
lying position.
Menyusui dengan berbaring akan
memberi Anda lebih banyak kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur lebih
banyak pada malam hari. Anda bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung punggung dan
kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi menyentuh Anda.D.
KEUNGGULAN DAN MANFAAT MENYUSUI
Keunggulan dan manfaat menyusui
dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: aspek gizi, aspek imunologik, aspek
psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, ekonomis dan aspek penundaan
kehamilan.1.
Aspek
Gizi.
Manfaat
Kolostrum :·
Kolostrum
mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi terutama diare.
·
Jumlah
kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada
hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.
·
Kolostrum
mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak
rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama
kelahiran.
·
Membantu
mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.
Komposisi ASI :·
ASI
mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung
enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut.
·
ASI
mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan bayi/anak.
·
Selain
mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whei dan
Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan Casein merupakan salah satu
keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak
yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap.
Sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan Whey :Casein adalah 20 : 80,
sehingga tidak mudah diserap.
·
Komposisi
Taurin, DHA dan AA pada ASI :
·
Taurin
adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai
neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak.
Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat
terjadinya gangguan pada retina mata.
·
Decosahexanoic
Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang
(polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak
yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin
pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat
dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing
dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).
2.
Aspek
Imunologik
·
ASI
mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.
·
Immunoglobulin
A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak
diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus
pada saluran pencernaan.
·
Laktoferin
yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat
besi di saluran pencernaan.
·
Lysosim,
enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus.
Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.
·
Sel
darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri
dari 3 macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi
pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan,
dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.
·
Faktor
bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan
bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan
berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.
3.
Aspek
Psikologis
·
Rasa
percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI
yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih saying
terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada
akhirnya akan meningkatkan produksi ASI.
·
Interaksi
Ibu dan Bayi: Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada
kesatuan ibu-bayi tersebut.
·
Pengaruh
kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai
rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman
dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut
jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.
4.
Aspek
Kecerdasan
·
Interaksi
ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan
system syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi.
·
Penelitian
menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point
lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan
8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak
diberi ASI.
5.
Aspek
Neurologis
·
Dengan
menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang
terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.
6.
Aspek
Ekonomis
·
Dengan
menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan
bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran
rumah tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya.
7.
Aspek
Penundaan Kehamilan
·
Dengan
menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat
digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai
Metode Amenorea Laktasi (MAL).
E. BERBAGAI MASALAH DALAM MENYUSUI1. Payudara
bengkak·
Payudara
bengkak biasanya terjadi 2 atau 3 hari pasca persalinan.Bengkak pada payudara
ini di sebabkan oleh penggumpalan air susu dalam kelenjar susu di payudara yang
lama kelamaan dapat menyebabkan tersumbatnya kelenjar susu sehingga pengeluaran
volume ASI berkurang.Desaka ASI yang tak lancar menimbulkan rasa nyeri pada
payudara ibu
·
Penggumpalan
air susu bias terjadi karena bayi enggan menyusui pada Ibunya kemungkinan karna
derasnya aliran air susu yang keluar sehingga bayi tak nyaman saat
menyusui.Produksi Air susu yang melimpah tanpa di susukan atau di pompa lambat
laun akan menyebabkan penggumpalan yang pada akhirnya menyumbat kelenjar susu
·
Jika
ibu mengalami bengkak pada panyudara,atasilah dengan memijat daerah payudara
yang sakit sehari 2 kali kearah puting susu.Gunakan baby oil atau minyak kelapa
murni untuk melemaskan dan membuat daerah sekitar payudara tidak kaku.
2.
Payudara
meradang
·
Gangguan
ini bias di sebut sebagai mastitis.radang ini akan terjadi karena ibu tidak
menyusui atau puting payudara nya lecet karena mernyusui.kondisi ini bias
terjadi pada 1 atau kedua payudara sekaligus.umumnya radang terjadi 2-6 minggu
pasca persalinan akibat adanya infeksi bakteri serta pemakaian BH yang terlalu ketat.
·
Untuk
mencegah mastitis,ibu harus menyusui bayi segera dan sesering mungkin,bila
payudara terasa penuh,segera keluarkan dengan cara menyusui langsung pada bayi
·
Pengobatan
yang tepat adalah dengan pemberian anti biotic yang baik dan aman untuk ibu menyusui.
3.
Puting
datar atau tenggelam
Kalainan ini terjadi karna pelekatan
mengakibatkan saluran lebih pendek dan menarik puting susu kedalam.tarik puting
susu keluar dengan jari tangan,tahan selama beberapa waktu.lakukan ini selama 2
hari sekali.4.
Puting
lecet
Puting lecet ini tidak tepatnya
posisi mulut bayi saat menyusui.umumnya terjadi pada hari pertama menyusui.bila
tidak terlalu nyeri ,teruskan menyusui si kecil agar nyeri berkurang oleskan
sedikit ASI pada puting susu dan sekitarnya atau kompres payudara dengan Air
hangat sebelum menyusui.5.
Gangguan
volume ASI
·
Menyusui
melibatkan proses menghasilkan dan mengeluarkan ASI. Biarkan pemberian ASI
lancar, kedua proses itu harus berjalan dengan seimbang. Jika tidak terjadi
keseimbangan maka proses menyusuipun tidak akan berjalan lancar.
6.
Bingung
puting
Adalah masalah menyusui yang timbul
karena bayi yang masih terlalu kecil mengalami kebingungan antara meghisap
puting dengan botol susu. Solusinya ibu harus memulai membiasakan bayi diberi
ASI perah dengan sendok, bukan botol susu. Berikan dengan cara menyuapinya
dengan sendok agar bayi tidak binggung puting.F. SEPULUH
LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI
1.
Sarana
pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan tentang penerapan 10 langkah menuju
keberhasilan menyusui dan melarang promosi PASI
2.
Sarana
pelayanan kesehatan melakukan pelatihan untuk staf sendiri atau lainnya
3.
Menyiapkan
ibu hamil untuk mengetahui manfaat ASI dan langkah keberhasilan menyusui.
Memberikan konseling apabila ibu penderita infeksi HIV positif
4.
Melakukan
kontak dan menyusui dini bayi baru lahir (1/2 - 1 jam setelah lahir)
5.
Membantu
ibu melakukan teknik menyusui yang benar (posisi peletakan tubuh bayi dan
pelekatan mulut bayi pada payudara)
6.
Hanya
memberikan ASI saja tanpa minuman pralaktal sejak bayi lahir
7.
Melaksanakan
rawat gabung ibu dan bayi
8.
Melaksanakan
pemberian ASI sesering dan semau bayi
9.
Tidak
memberikan dot/ kempeng
10. Menindak lanjuti ibu-bayi setelah
pulang dari sarana pelayanan kesehatan
BAB
IIIPENUTUPA. KESIMPULAN
Menyusui adalah proses pemberian
susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu.
Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu.Bukti
eksperimental menyimpulkan bahwa air susu ibu adalah gizi terbaik untuk bayi.
Seorang bayi dapat disusui oleh ibunya sendiri atau oleh wanita lain.Pemberian
air susu ibu (ASI) bukanlah sekedar memberi makanan kepada bayi. Lewat ASI bayi
dan ibu sama-sama belajar mencintai dan merasakan nikmatnya dicintai.ASI merupakan makanan utama dan alami yang sangat
bermanfaat bagi bayi. Manfaat menyususi dapat dilihat dari beberapa aspek.
Diantaranya aspek gizi, imunologik, psikologi, kecerdasan, neurologis, ekonomis
dan penunda kehamilan.Seorang ibu sebaiknya memberikan ASI ekslusif pada
bayinya sampai bayi tersebut berusia 6 bulan. Tetapi, pada saat menyusui,
sebaiknya ibu selalu memperhatikan kesehatannya karena banyak masalah yang
sering terjadi saat pemberian ASI. B. SARAN
Dalam pemberian ASI eksklusif sangat
diperlukan dukungan dari beberapa pihak terkait khususnya keluarga, selain itu
dukungan dari lingkungan seperti adat, kebiasaan, sarana prasarana haruslah
terpenuhi juga. Perlunya intervensi melalui pelayanan kesehatan di
tempat-tempat tertentu dan pemberdayaan kepada petugas kesehatan (Dokter, Bidan
dan Paramedis lainnya), diantaranya dengan memberikan tempat khusus untuk ibu
menyusui bayinya serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas dalam
rangka peningkatan penggunaan ASI. DAFTAR
PUSTAKAGibney, Michael.2008.Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta
: EGCMaulana, Heri.2009.Promosi Kesehatan. Jakarta : EGCSimkin, Penny.Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan, Dan
Bayi. ArcanSoetjiningsih.1997.ASI : Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan.Jakarta
: EGCSuparyanto.2010. Promosi Kesehatan Ibu Menyusui (BUTEKI).
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/12/promosi-kesehatan-ibu-menyusui-
buteki.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar