BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam garis-garis besar
haluan negara tahun 1988 di tegaskan bahwa tujuan program kb nasional adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, dan mewujudkan keluarga kecil
bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera
melalui pengendalian kelahiran dalam upaya menjamin terkendalinya pertumbuhan
penduduk indonesia. Selain itu untuk mendukung usaha tersebut, perlu
ditingkatkan usaha-usaha pengembangan kualitas sumberdaya manusia dalam kaitan
dengan pembangunan jangka panjang tahap kedua atau kebangkitan kb kedua. Dalam
usaha untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa, pemerintah telah dan sedang
lakukan pembangunan di segala bidang, termasuk usaha-usaha untuk mengatasi
masalah kependudukan. Berbagai masalah kependudukan tersebut meliputi, antara
lain pertumbuhan penduduk yang tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata,
penduduk usia muda yang besar, kualitas sumber daya manusia yang masih relatif
rendah. Pada dasarnya tujuan kb nasional mencakup dua hal, yaitu kuantitatif
dan kualitatif, tujuan kuantitatif adalah menurunkan dan mengendalikan
pertumbuhan penduduk. Sedangkan tujuan kualitatif adalah untuk menciptakan atau
mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera.
Gerakan KB nasional adalah gerakan masyarakat yang menghimpun dan
mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam
melembagakan dan membudayakan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS)
dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia. Tujuan gerakan KB nasional
adalah mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi
terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui penendalian kelahiran dan
pertumbuhan penduduk indonesia.
- Rumusan masalah
1.
Jelaskan bagian-bagian dari
strategi pendekatan program pelayanan KB ?
2.
Jelaskan bagian-bagian dari cara
operasional program pelayanan KB ?
3.
jelaskan bagian-bagian dari dampak
program KB terhadap pencegahan kelahiran ?
- Tujuan
1.
Untuk menjelaskan bagian-bagian
dari strategi pendekatan program pelayanan KB.
2.
Untuk menjelaskan bagian-bagian
dari cara operasional program pelayanan KB.
3.
Untuk menjelaskan bagian-bagian
dari dampak program KB terhadap pencegahan kelahiran.
BAB
II
PEMBAHASAN
PROGRAM
KB DI INDONESIA
- STRATEGI PENDEKATAN PROGRAM PELAYANAN KB
Strategi pendekatan
dalam program keluarga berencana antara lain :
1. Pendekatan
kemasyarakatan (community approach).
Diarahkan
untuk meningkatkan dan menggalakkan peran serta masyarakat (kepedulian) yang
dibina dan dikembangkan secara berkelanjutan.
2. Pendekatan
koordinasi aktif (active coordinative approach).
Mengkoordinasikan
berbagai pelaksanaan program KB dan pembangunan keluarga sejahtera sehingga
dapat saling menunjang dan mempunyai kekuatan yang sinergik dalam mencapai
tujuan dengan menerapkan kemitraan sejajar.
3. Pendekatan
integrative (integrative approach)
Memadukan
pelaksanaan kegiatan pembangunan agar dapat mendorong dan menggerakkan potensi
yang dimiliki oleh semua masyarakat sehingga dapat menguntungkan dan memberi
manfaat pada semua pihak.
4. Pendekatan
kualitas (quality approach).
Meningkatkan
kualitas pelayanan baik dari segi pemberi pelayanan (provider) dan penerima
pelayanan (klien) sesuai dengan situasi dan kondisi.
5. Pendekatan
kemandirian (self rellant approach)
Memberikan
peluang kepada sektor pembangunan lainnya dan masyarakat yang telah mampu untuk
segera mengambil alih peran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan program KB
nasional.
6. Pendekatan
tiga dimensi ( three dimension approach).
Strategi tiga
dimensi program kb sebagai pendekatan program kb nasional. strategi ini
diterapkan atas dasar survei terhadap kecenderungan respon pasangan usia subur
(PUS) di Indonesia terhadap ajakan (KIE) untuk berkb. Berdasarkan hasil survei
tersebut respon pus terhadap KIE kb terbagi dalam 3 kelompok
1)
15% pus langsung merespon ya untuk berkb.
2)
15% - 55% pus merespon raguragu untuk berkb.
3)
30% pus merespon tidak untuk berkb.
Strategi 3 dimensi ini juga diterapkan untuk
merespon kemendesakkannya untuk scepatnya menurunkaj TFR dan membudayakan NKKBS
sebagai normaprogram KBN .
Strategi dimaksud dibagi dalam 3 tahap
pengelolahan program KBN sebagai berikut :
1. Tahap
perluasan jangkauan
Pada tahap
ini penggarapan program lebih di fokuskan kepada sasaran :
a. Coverage
Wilayah
Penggarapan
wilayah adalah penggarapan program kb lebih diutamakan pada penggarapan wilayah
potensial seperti wilayah jawa bali yaitu propinsi jawa barat, jawa tengah,
jawa timur, dan bali dengan kondisi jumlah peduduk dan laju pertumbuhan yang
besar.
b. Coverage
Khalayak
Diarahkan pada
upaya menjadi akseptor kb sebanyak banyaknya pada tahap ini pendekatan
pelayanan kb didasarkan pada pendekatan klinik.
2. Tahap
Pelembagaan
Tahap ini
diterapkan untuk menganti simpasi keberhasilan pada tahap potensi yaitu tahap
perluasan jangkauan. Pada tahap ini Coverage Wilayah diperluas menjangkau
propinsi propinsi diluar jawa sampai bali dengan sebutan propinsi luar jawa
bali yaitu: Propinsi-propinsi dipulau sumatera, sebahagian pulau kalimatan,
pulau sulawesi.Sedangkan pda tahap ini Coverage khalayak diarahkan pada
jangkauan PUS yang ragu-ragu dengan merangsang timbulnya partisipasi masyarakat
sebagai pengelola program yang seperti PPKBD (Pos LB Desa, Sub Pos KB dan LSM
lainnya).
Pada tahap ini
indikator kuantitatif kesertaan berKB pada kisaran 45% - 65% dengan prioritas
pada pelayanan kontrasepsi Methode Jangka Panjang (MJP) dengan memanfaatkan
momentum-momentum besar.
3. Tahap
pembudayaan program kb
Pada tahap ini
Coverage Wilayah diperluas menjangkau propinsi-propinsi diseluruh Indonesia .
Sedangkan Coverage khalayak diperluas menjangkau sisa PUS yng menolak, oleh
peserta itu pendekatan program KB dilengkapi dengan pendekatan Takesra dan
Kukesra.
- CARA OPERASIONAL PROGRAM PELAYANAN KB.
1) Pelayanan
komunikasi, informasi dan edukasi (KIE).
Pelayanan komunikasi,
informasi dan edukasi dilakukan dengan memberikan penerangan konseling,
advokasi, penerangan kelompok (penyuluhan) dan penerangan massa melalui media
cetak, elektronik. Dengan penerangan, motivasi diharapkan meningkat sehingga
terjadi peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam
berKB, melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga sehingga tercapai Norma Keluarga
Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
2) Pelayanan
kontrasepsi dan pengayoman peserta KB.
Dikembangkan program
reproduksi keluarga sejahtera. Para wanita baik sebagai calon ibu atau ibu,
merupakan anggota keluarga yang paling rentan mempunyai potensi yang besar
untuk mendapatkan KIE dan pelayanan KB yang tepat dan benar dalam
mempertahankan fungsi reproduksi. Reproduksi sehat sejahtera adalah suatu
keadaan sehat baik fisk, mental dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua
hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi. Bukan
hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan serta dibentuk berdasarkan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material,
bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang
antar anggota dan antara keluarga dengan
lingkungan.
Dalam mencapai sasaran
reproduksi sehat, dikembangkan 2 gerakan yaitu: pengembangan gerakan KB yang
makin mandiri dan gerakan keluarga sehat sejahtera dan gerakan keluarga sadar
HIV/AIDS. Pengayoman, melalui program ASKABI (Asuransi Keluarga Berencana
Indonesia), tujuan agar merasa aman dan terlindung apabila terjadi komplikasi
dan kegagalan.
3) Peran
serta masyarakat dan institusi pemerintah.
PSM ditonjolkan
(pendekatan masyarakat) serta kerjasama institusi pemerintah (Dinas Kesehatan,
BKKBN, Depag, RS, Puskesmas).
4) Pendidikan
KB.
Melalui jalur pendidikan (sekolah) dan pelatihan, baik
petugas KB, bidan, dokter berupa
pelatihan konseling dan keterampilan.
- DAMPAK PROGRAM KB TERHADAP PENCEGAHAN KELAHIRAN.
A.
Untuk Ibu, dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran
maka manfaatnya :
a)
Perbaikan kesehatan badan
karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu
pendek.
b)
Peningkatan kesehatan mental
dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang cuku untuk mengasuh anak, beristirahat dan
menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan lainnya.
B.
Untuk anak-anak yang
dilahirkan, manfaatnya :
a)
Anak dapat tumbuh secara
wajar karena ibu yang mengandungnya dalam keadaan sehat.
b)
Sesudah lahir, anak mendapat
perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup karena kehadiran anak tersebut
memang diinginkan dan direncanakan.
C. Untuk
anak-anak yang lain, manfaatnya :
a) Memberi
kesempatan kepada anak agar perkembangan fisiknya lebih baik karena setiap anak
memperoleh makanan yang cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga.
b) Perkembangan
mental dan sosialnya lebih sempurna karena pemeliharaan yang lebih baik dan
lebih banyak waktu yang dapat diberikan oleh ibu untuk setiap anak.
c) Perencanaan
kesempatan pendidikan yang lebih baik karena sumber-sumber pendapatan keluarga
tidak habis untuk mempertahankan hidup semata-mata.
D. Untuk
ayah, memberikan kesempatan kepadanya agar dapat :
a) Memperbaiki
kesehatan fisiknya.
b) Memperbaiki
kesehatan mental dan sosial karena kecemasan berkurang serta lebih banyak waktu
terluang untuk keluarganya.
E. Untuk
seluruh keluarga, manfaatnya :
Kesehatan
fisik, mental dan sosial setiap anggota keluarga tergantung dari kesehatan
seluruh keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih
banyak untuk memperoleh pendidikan.
Dampak
Program KB
Program keluarga
berencana memberikan dampak, yaitu penurunan angka kematian ibu dan anak;
Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi; Peningkatan kesejahteraan
keluarga; Peningkatan derajat kesehatan; Peningkatan mutu dan layanan KB-KR;
Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM; Pelaksanaan tugas pimpinan
dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan
lancar. Selain itu program KB juga memberi pengaruh terhadap pengendalian
pernduduk diantaranya yaitu karena Program Keluarga Berencana merupakan salah
satu usaha penanggulangan kependudukan yang merupakan bagian yang terpadu dalam
program pembangunan nasional dan bertujuan untuk turut serta mencipatakan
kesejahteraan ekonomi, spiritual dan sosial budaya penduduk Indonesia, agar
dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Program gerakan KB di
laksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa di mana pada
saat ini pemerintah sedang melakukan pembangunan di segala bidang, termasuk
untuk mengatasi berbagai masalah kependudukan seperti pertumbuhan penduduk yang
tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas sumber daya manusia
yang relatif rendah.
Adapun strategi
pendekatan yang dilakukan dalam program pelayanan kb meliputi: Pendekatan
Kemasyarakatan (community approach), Pendekatan koordinasi aktif (active
coordinative approach), Pendekatan integrative (integrative approach), Pendekatan
kualitas (quality approach), Pendekatan kemandirian (self rellant approach), Pendekatan
tiga dimensi ( three dimension approach).
Dalam pelayanan KB juga
ada cara operasinal programnya yang meliputi: Pelayanan komunikasi, informasi
dan edukasi (KIE), Pelayanan kontrasepsi dan pengayoman peserta KB, Peran serta
masyarakat dan institusi pemerintah dan Pendidikan KB.
Dari program KB juga
memiliki dampak terhadap pencegahan kelahiran, semisalkan dampak pada ibu,
dampak pada anak, maupun dampak pada suami. Secara umum Program keluarga
berencana memberikan dampak, yaitu penurunan angka kematian ibu dan anak;
Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi; Peningkatan kesejahteraan
keluarga; Peningkatan derajat kesehatan; Peningkatan mutu dan layanan KB-KR;
Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM; Pelaksanaan tugas pimpinan
dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan
lancar.
B.
Kritik
dan saran
Sebagai mahasiswa kebidanan
maka diharapkan teman-teman bisa belajar lebih giat lagi agar nantinya bisa
menjadi seorang bidan profesional yang mempunyai kompetensi dan skill yang baik
selain itu perlu di ingat apabila nantinya telah menjadi seorang bidan maka
mari kita bersama-sama menyukseskan program keluarga berencana ini demi
mencapai suatu negara indonesia yang lebih sehat. Demikian hasil makalah dari
kelompok kami apabila ada kesalahan di dalamnya kami selaku penulis meminta
maaf. Terima kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Arum, Dyah Noviawati Setya,
dkk. 2009. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Yogyakarta: Nuha Medika.
Prawirodihardjo, Sarwono. 2005.
Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirodihardjo.