Senin, 25 November 2013

PROGRAM KB DI INDONESIA



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Dalam garis-garis besar haluan negara tahun 1988 di tegaskan bahwa tujuan program kb nasional adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, dan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dalam upaya menjamin terkendalinya pertumbuhan penduduk indonesia. Selain itu untuk mendukung usaha tersebut, perlu ditingkatkan usaha-usaha pengembangan kualitas sumberdaya manusia dalam kaitan dengan pembangunan jangka panjang tahap kedua atau kebangkitan kb kedua. Dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa, pemerintah telah dan sedang lakukan pembangunan di segala bidang, termasuk usaha-usaha untuk mengatasi masalah kependudukan. Berbagai masalah kependudukan tersebut meliputi, antara lain pertumbuhan penduduk yang tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata, penduduk usia muda yang besar, kualitas sumber daya manusia yang masih relatif rendah. Pada dasarnya tujuan kb nasional mencakup dua hal, yaitu kuantitatif dan kualitatif, tujuan kuantitatif adalah menurunkan dan mengendalikan pertumbuhan penduduk. Sedangkan tujuan kualitatif adalah untuk menciptakan atau mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera.
Gerakan KB nasional adalah gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudayakan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia. Tujuan gerakan KB nasional adalah mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui penendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk indonesia.
  1. Rumusan masalah

1.      Jelaskan bagian-bagian dari strategi pendekatan program pelayanan KB ?
2.      Jelaskan bagian-bagian dari cara operasional program pelayanan KB ?
3.      jelaskan bagian-bagian dari dampak program KB terhadap pencegahan kelahiran ?

  1. Tujuan

1.      Untuk menjelaskan bagian-bagian dari strategi pendekatan program pelayanan KB.
2.      Untuk menjelaskan bagian-bagian dari cara operasional program pelayanan KB.
3.      Untuk menjelaskan bagian-bagian dari dampak program KB terhadap pencegahan kelahiran.










BAB II
PEMBAHASAN

PROGRAM KB DI INDONESIA

  1. STRATEGI PENDEKATAN PROGRAM PELAYANAN KB

Strategi pendekatan dalam program keluarga berencana antara lain :
1.      Pendekatan kemasyarakatan (community approach).
Diarahkan untuk meningkatkan dan menggalakkan peran serta masyarakat (kepedulian) yang dibina dan dikembangkan secara berkelanjutan.
2.      Pendekatan koordinasi aktif (active coordinative approach).
Mengkoordinasikan berbagai pelaksanaan program KB dan pembangunan keluarga sejahtera sehingga dapat saling menunjang dan mempunyai kekuatan yang sinergik dalam mencapai tujuan dengan menerapkan kemitraan sejajar.
3.      Pendekatan integrative (integrative approach)
Memadukan pelaksanaan kegiatan pembangunan agar dapat mendorong dan menggerakkan potensi yang dimiliki oleh semua masyarakat sehingga dapat menguntungkan dan memberi manfaat pada semua pihak.
4.      Pendekatan kualitas (quality approach).
Meningkatkan kualitas pelayanan baik dari segi pemberi pelayanan (provider) dan penerima pelayanan (klien) sesuai dengan situasi dan kondisi.


5.      Pendekatan kemandirian (self rellant approach)
Memberikan peluang kepada sektor pembangunan lainnya dan masyarakat yang telah mampu untuk segera mengambil alih peran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan program KB nasional.
6.      Pendekatan tiga dimensi ( three dimension approach).
Strategi tiga dimensi program kb sebagai pendekatan program kb nasional. strategi ini diterapkan atas dasar survei terhadap kecenderungan respon pasangan usia subur (PUS) di Indonesia terhadap ajakan (KIE) untuk berkb. Berdasarkan hasil survei tersebut respon pus terhadap KIE kb terbagi dalam 3 kelompok
1)      15% pus langsung merespon ya untuk berkb.
2)      15% - 55% pus merespon raguragu untuk berkb.
3)      30% pus merespon tidak untuk berkb.
             Strategi 3 dimensi ini juga diterapkan untuk merespon kemendesakkannya untuk scepatnya menurunkaj TFR dan membudayakan NKKBS sebagai normaprogram KBN .
            Strategi dimaksud dibagi dalam 3 tahap pengelolahan program KBN sebagai berikut :

   1. Tahap perluasan jangkauan
     Pada tahap ini penggarapan program lebih di fokuskan kepada sasaran :
     a. Coverage Wilayah
Penggarapan wilayah adalah penggarapan program kb lebih diutamakan pada penggarapan wilayah potensial seperti wilayah jawa bali yaitu propinsi jawa barat, jawa tengah, jawa timur, dan bali dengan kondisi jumlah peduduk dan laju pertumbuhan yang besar.
     b. Coverage Khalayak
Diarahkan pada upaya menjadi akseptor kb sebanyak banyaknya pada tahap ini pendekatan pelayanan kb didasarkan pada pendekatan klinik.

   2. Tahap Pelembagaan
Tahap ini diterapkan untuk menganti simpasi keberhasilan pada tahap potensi yaitu tahap perluasan jangkauan. Pada tahap ini Coverage Wilayah diperluas menjangkau propinsi propinsi diluar jawa sampai bali dengan sebutan propinsi luar jawa bali yaitu: Propinsi-propinsi dipulau sumatera, sebahagian pulau kalimatan, pulau sulawesi.Sedangkan pda tahap ini Coverage khalayak diarahkan pada jangkauan PUS yang ragu-ragu dengan merangsang timbulnya partisipasi masyarakat sebagai pengelola program yang seperti PPKBD (Pos LB Desa, Sub Pos KB dan LSM lainnya).
Pada tahap ini indikator kuantitatif kesertaan berKB pada kisaran 45% - 65% dengan prioritas pada pelayanan kontrasepsi Methode Jangka Panjang (MJP) dengan memanfaatkan momentum-momentum besar.

    3. Tahap pembudayaan program kb
Pada tahap ini Coverage Wilayah diperluas menjangkau propinsi-propinsi diseluruh Indonesia . Sedangkan Coverage khalayak diperluas menjangkau sisa PUS yng menolak, oleh peserta itu pendekatan program KB dilengkapi dengan pendekatan Takesra dan Kukesra.


  1. CARA OPERASIONAL PROGRAM PELAYANAN KB.

1)      Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE).

Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi dilakukan dengan memberikan penerangan konseling, advokasi, penerangan kelompok (penyuluhan) dan penerangan massa melalui media cetak, elektronik. Dengan penerangan, motivasi diharapkan meningkat sehingga terjadi peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam berKB, melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga sehingga tercapai Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).

2)      Pelayanan kontrasepsi dan pengayoman peserta KB.

Dikembangkan program reproduksi keluarga sejahtera. Para wanita baik sebagai calon ibu atau ibu, merupakan anggota keluarga yang paling rentan mempunyai potensi yang besar untuk mendapatkan KIE dan pelayanan KB yang tepat dan benar dalam mempertahankan fungsi reproduksi. Reproduksi sehat sejahtera adalah suatu keadaan sehat baik fisk, mental dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi. Bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan serta dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material, bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antara keluarga  dengan lingkungan.
Dalam mencapai sasaran reproduksi sehat, dikembangkan 2 gerakan yaitu: pengembangan gerakan KB yang makin mandiri dan gerakan keluarga sehat sejahtera dan gerakan keluarga sadar HIV/AIDS. Pengayoman, melalui program ASKABI (Asuransi Keluarga Berencana Indonesia), tujuan agar merasa aman dan terlindung apabila terjadi komplikasi dan kegagalan.

3)      Peran serta masyarakat dan institusi pemerintah.

PSM ditonjolkan (pendekatan masyarakat) serta kerjasama institusi pemerintah (Dinas Kesehatan, BKKBN, Depag, RS, Puskesmas).

4)      Pendidikan KB.

Melalui jalur pendidikan (sekolah) dan pelatihan, baik petugas KB, bidan, dokter  berupa pelatihan konseling dan keterampilan.
  1. DAMPAK PROGRAM KB TERHADAP PENCEGAHAN KELAHIRAN.

A.     Untuk Ibu, dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran maka manfaatnya :
a)      Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek.
b)      Peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang  cuku untuk mengasuh anak, beristirahat dan menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan lainnya.
B.     Untuk anak-anak yang dilahirkan, manfaatnya :
a)      Anak dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang mengandungnya dalam keadaan sehat.
b)      Sesudah lahir, anak mendapat perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup karena kehadiran anak tersebut memang diinginkan dan direncanakan.
C.       Untuk anak-anak yang lain, manfaatnya :
a)      Memberi kesempatan kepada anak agar perkembangan fisiknya lebih baik karena setiap anak memperoleh makanan yang cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga.
b)      Perkembangan mental dan sosialnya lebih sempurna karena pemeliharaan yang lebih baik dan lebih banyak waktu yang dapat diberikan oleh ibu untuk setiap anak.
c)      Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik karena sumber-sumber pendapatan keluarga tidak habis untuk mempertahankan hidup semata-mata.
D.      Untuk ayah, memberikan kesempatan kepadanya agar dapat :
a)      Memperbaiki kesehatan fisiknya.
b)      Memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasan berkurang serta lebih banyak waktu terluang untuk keluarganya.

E.       Untuk seluruh keluarga, manfaatnya :
Kesehatan fisik, mental dan sosial setiap anggota keluarga tergantung dari kesehatan seluruh keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk memperoleh pendidikan.

Dampak Program KB

Program keluarga berencana memberikan dampak, yaitu penurunan angka kematian ibu dan anak; Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi; Peningkatan kesejahteraan keluarga; Peningkatan derajat kesehatan; Peningkatan mutu dan layanan KB-KR; Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM; Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar. Selain itu program KB juga memberi pengaruh terhadap pengendalian pernduduk diantaranya yaitu karena Program Keluarga Berencana merupakan salah satu usaha penanggulangan kependudukan yang merupakan bagian yang terpadu dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk turut serta mencipatakan kesejahteraan ekonomi, spiritual dan sosial budaya penduduk Indonesia, agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional.










BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan

Program gerakan KB di laksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa di mana pada saat ini pemerintah sedang melakukan pembangunan di segala bidang, termasuk untuk mengatasi berbagai masalah kependudukan seperti pertumbuhan penduduk yang tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas sumber daya manusia yang relatif rendah.
Adapun strategi pendekatan yang dilakukan dalam program pelayanan kb meliputi: Pendekatan Kemasyarakatan (community approach), Pendekatan koordinasi aktif (active coordinative approach), Pendekatan integrative (integrative approach), Pendekatan kualitas (quality approach), Pendekatan kemandirian (self rellant approach), Pendekatan tiga dimensi ( three dimension approach).
Dalam pelayanan KB juga ada cara operasinal programnya yang meliputi: Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), Pelayanan kontrasepsi dan pengayoman peserta KB, Peran serta masyarakat dan institusi pemerintah dan Pendidikan KB.
Dari program KB juga memiliki dampak terhadap pencegahan kelahiran, semisalkan dampak pada ibu, dampak pada anak, maupun dampak pada suami. Secara umum Program keluarga berencana memberikan dampak, yaitu penurunan angka kematian ibu dan anak; Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi; Peningkatan kesejahteraan keluarga; Peningkatan derajat kesehatan; Peningkatan mutu dan layanan KB-KR; Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM; Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.


B.     Kritik dan saran

Sebagai mahasiswa kebidanan maka diharapkan teman-teman bisa belajar lebih giat lagi agar nantinya bisa menjadi seorang bidan profesional yang mempunyai kompetensi dan skill yang baik selain itu perlu di ingat apabila nantinya telah menjadi seorang bidan maka mari kita bersama-sama menyukseskan program keluarga berencana ini demi mencapai suatu negara indonesia yang lebih sehat. Demikian hasil makalah dari kelompok kami apabila ada kesalahan di dalamnya kami selaku penulis meminta maaf. Terima kasih.





















DAFTAR PUSTAKA

Arum, Dyah Noviawati Setya, dkk. 2009. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Yogyakarta: Nuha Medika.
Prawirodihardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirodihardjo.